Lutung Teken Kakua Maling Isen (bahasa Indonesia)






Konten lainnya :
Diceritakan ada seekor Monyet yang berteman dengan seekor kura-kura. Suatu hari si Monyet sedang mencuri lengkuas di kebun Dukuh Kantrungan bersama si kura-kura. Saat sedang asik mengali lengkuas, datanglah Dukuh Kantrungan. Si Monyet dengan cepat melompat ke atas pohon, sembari bernyanyi pupuh durma.

“ Tuan Dukuh coba dengarkanlah
Si kura-kura dia bersembunyi
Dibawah tengkulak
Si lutung ia licik
Ia kabur dengan naik pohon
Wahai dukuh Kantrungan
Siapa gerangan yang akan engkau cari”
Dukuh Kantrungan segera membuka tengkulak. Didapatinya si Kura-kura, ia berkedip pasrah, lalu dibawa pulang oleh Dukuh Kantrungan. Sesampai di rumahnya, Dukuh Kantrungan memanggil anaknya Luh Ayu Kantrungan, untuk di suruh membuat bumbu, karena akan memasak si kura-kura dijadikan lawar. Si kura-kura dimasukan kedalam kerangkeng, dan segera dicarikan kulit bantal juga kulit pisang, sesuai dengan permintaan si kura-kura terhadap jero Dukuh. Tidak diduga datanglah si monyet menjenguk si kura-kura sambal tertawa, sambal bicara, “ aku kira kamu sudah mati?” saut si Kura-kura “ wahai Monyet pikiranmu salah, karena besok aku akan menikah dengan Luh Ayu Kantrungan, juga aku disini banyak memiliki makanan. Coba lihat Luh Ayu sedang membuatkanku lulur.” Si Monyet menoleh sembari air liurnya menetes melihat apa yang dikatakan oleh si Kura-kura, sambil bicara “ wahai Kura-kura bagilah kesenanganmu kepada ku, aku sekarang yang akan menggantikan mu di dalam kerangkeng ini”. sau si Kura-kura “ baik, sekarang cepatlah buka pintu kerangkeng ini!”. setelah kerangkeng terbuka dengan cepat si Monyet masuk kedalam kerangkeng. Si Kura-kura lantas keluar dan mengunci kerangkeng itu.
Diceritakan Ni Ayu Katrungan terkejut saat mendekati kerangkeng saat mau mengambil si Kura-kura, ia melihat ada monyet di dalam kerangkeng. Lalu ia memanggil ayahnya “ ayah, ada Monyet di dalam kerangkeng’. Begitu perkataanya. Jero Dukuh Kantrungan dengan cepat lari ke arah kerangkeng, “ wah, kebetulan sekali ada Monyet gendut yang akan aku masak”. Begitulah kata jero Dukuh. Saut si Monyet “ baik jero Dukuh, supaya engkau tau jika memasak daging Monyet agar tudak pahit seperti pohon kantawali, jangan sampai perut saya keluar. Supaya saya mati dan olahan daging saya enak, silahkan lilit ekor saya denagn lilitan kapas dan ijuk, setelah itu bakar ekor saya”. Dengan cepat jero Dukuh melilit ekor si Monyet dan dibakar. Setelah api itu besar, si Monyet dengan cepat meloncat kea tap rumah jero Dukuh. Jero Dukuh terkejut melihat rumahnya terbakar. Itulah akibat orang bodoh, percaya terhadap omongan manis. Setiap omongan harus dipikirkan terlebih dahulu. Jangan berbuat sesuatu sebelum mengerti, agar tidak kecewa nantinya.


Komentar

  1. saya jadi ngerti mas, aku wong jowo tapi tertarik bahasa bali. tapi aku ora ngerti.
    untung ada sapean. suksma mas made.

    BalasHapus
  2. wah... Mas Resia juga tertarik ya... semoga bisa jaya selalu Indonesia ya, mas... semangat biarpun nggak ngerti Basa Bali... saya juga nggak terlalu bisa kok... hehehe...

    BalasHapus
  3. arigatou made san. watashi wa wakarimasu.

    BalasHapus
  4. tema nya apa yaa? bantu dong

    BalasHapus

Posting Komentar